Powered By Blogger

Kamis, 23 Desember 2010

Lembaga dan Proses Perkuliahan

Kampus punya banyak lembaga yang menggiring berjuta alasan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing. Banyak waktu yang sudah saya arahkan ke kampus sampai 'nyuekin' blog saya. hha..
Well, itulah 'maba', kodong. Banyak puki-kanya (pusing kiri-kanan).
Hmm.. lembaga kampus. Untuk masalah ini, sudut pandang orang juga berbeda-beda. Ada yang menganggap berlembaga di kampus itu tidak perlu karena terlalu memikirkan 'titipan' orang tua untuk seriuis kuliah, tapi ada banyak juga alasan dari sudut pandang berbeda untuk ikut berlembaga.
Jujur, saya bisa dikatakan sebagai orang 'Ta'bangka berlembaga' hha..
Memang saya di SD ikut Pramuka, SMP ikut tim basket dan SMA ikut Pramuka. Tapi, itu semua dapat izinnya setengah-setengah dari mamam. Little shock saat tau, mamam malah nyaranin masuk lembaga. I Don't know, what's 'right' ? Hha..
Ok, just enjoy it. Bukannya itu bagus ?
Nah, sekarang tinggal ngasah dan ngungkap rasa penasaran saya melalui lembaga-lembaga yang dijajakan kampus utamanya FBS.
Dalam aktifitas ini, saya yakin ada yang suka ataupun tidak suka dengan karakter-karakter pribadi kita. Well, itu masalah proses. Jangan sampai kecil hati. Toh, niat kita baik. Cuman mau nyuri ilmu, dan berkreasi dalam pengaplikasiannya.
Retorika satu ilmu menarik yang pernah saya dapatkan dari pengaderan lembaga yang saya ikuti, saya akui itu tidak gampang. Perlu pemikiran automatic untuk berbicara sehebat itu. Automatic tidak berarti otodidak. Mereka yang seperti itu, adalah mereka yang sudah terbiasa untuk 'berbicara' dan berpengalaman dalam dunia 'perbukuan'.
Oh buku-buku, would you marriage me ? Saya bukan buku holic. Megang buku tebal, saya butuh waktu  seminggu lebih untuk bisa nyuri inti sarinya.
Terbiasa dengan dunia perhitungan dan menjebak saya dalam cinta terhadapnya, membuat mata saya agak kaku buat rentetan huruf yang tidak bisa 'dicakar' untuk nyari hasilnya, tapi harus di plototin sampai habis. Saya lebih suka nulis dari pada baca (buku). Saya sadar kalau referensi dari menulis adalah membaca, makanya saya biasakan membaca meskipun tetap tidak terlalu terpaku sama bacaan dalam bentuk buku. hhe..
Well, Jurusan ini (Bahasa Indonesia) adalah pilihan saya saat PMDK, kenapa saya milih ini padahal saya lebih suka ngitung ?
Karena saya penasaran.
Dan proses perkuliahan menjawabnya, Bahasa Indonesia memang bukan jurusan yang gampang-gampang-susah ataupun gampang ! Semua itu semakin membuat saya penasaran.
Di dalamnya, ada banyak otak-otak 'kritis' yang saya akui sangat horor !
Kuliah diwarnai diskusi yang tidak jarang nimbulin perdebatan. Tuh kan, horor ?!
Tidak seperti ngomel-ngomel masarin rumah, tapi retorika dalam kampus 'horor' ini lebih susah. Apalagi, kalau kritikan yang tidak kita inginkan bercucuran. Bikin susah senyum, euy !
Dalam kelembagaan, mata saya mulai silau waktu ngeliat mereka yang pada lihai nyetir lidah dengan gaya yang tenang. Ffiuh.. ngeliatnya saya jadi minder.
Well, mungkin benar kata para pendahulu angkatan kami (2010), kalau tidak semua didapatkan hanya dengan kuliah saja, tapi lembaga menyajikan hal-hal yang beda yang mendukung perkuliahan. Atau dengan pemaknaan lain dari saya, lembaga ikut menyongsong kreatifitas (utamanya dalam berbicara) kita dalam perkuliahan.
Harapan saya dari semua ini, semoga manajemen waktu saya bisa lebih baik lagi.
Saya harus lari dari kata 'lelet' yang saya akui sebagai ciri khas saya.


Tidak gampang mengubah apa yang sudah ada, bahkan menjadi ciri untuk suatu hal. Tapi untuk sesuatu yang lebih baik, saya rasa usaha penjawab mimpi itu perlu !
Ya, nikmati saja yang ada untuk detik ini. Syukuri yang sudah-sudah. Jangan terlalu banyak mikirin yang belum terjadi. Kitakan masih dalam proses ?! Ya, mimpi boleh, tapi maksain terwujud saya rasa nyiksa. Pelan-pelan sajalah, yang penting niat dan usaha, kan ? Hha..